Palembang, 27 Mei 2025 — SMA Muhammadiyah 1 Palembang berpartisipasi dalam Workshop Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) pada Selasa, 27 Mei 2025, pukul 08.00–12.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung secara offline di Aula Lantai 5 Kampus B UMP dan juga disiarkan secara online, diikuti oleh ratusan civitas akademika UMP dari berbagai daerah.

Workshop yang mengusung semangat transformasi pendidikan ini turut dihadiri oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Bapak Muhammad Bustomi, M.Pd. Dalam sambutan pembukanya, Dekan FAI UMP Dr. Purmansyah Ariadi, S.Ag., M.Hum menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dalam menguatkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman. Acara ini juga mendapat apresiasi penuh dari Rektor UMP, Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., yang turut menyampaikan sambutan dan motivasi bagi peserta untuk terus adaptif menghadapi perubahan kurikulum.

Sesi materi menghadirkan pembicara-pembicara inspiratif dari berbagai institusi, antara lain:

  • H.M. Ridwan, S.Sos., M.M. dari TVRI Sumatera Selatan yang menyampaikan tantangan globalisasi dalam dunia media yang semakin beragam. Ia mengajak para alumni FAI untuk tidak hanya menjadi konsumen media, tetapi juga mampu memproduksi konten-konten dakwah Islam yang kreatif dan edukatif.
  • Dr. Maskiah, M.Pd. dari Kementerian Agama Sumatera Selatan yang membahas implementasi Kurikulum Merdeka. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kompetensi akademik dan pengembangan sikap spiritual peserta didik dalam perspektif pendidikan Islam.
  • Agus Romi Adi dari Bank Sumsel Babel Syariah yang mengulas sejarah dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia, memberikan wawasan penting tentang integrasi ekonomi Islam dalam dunia pendidikan.
  • M. Aliyuddin, S.Ag., M.H., narasumber dari Pengadilan Agama Kelas 1A Palembang, memaparkan materi seputar prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, tantangan dan peluang dalam penguatan pendidikan agama Islam, serta hukum keluarga dalam konteks kurikulum baru.

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi dan refleksi yang kaya akan nilai-nilai Islam, membangun semangat baru dalam menyongsong Kurikulum Merdeka yang lebih relevan dan membumi.

“Workshop ini bukan hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi sebuah gerakan intelektual yang membawa semangat perubahan dan kemajuan pendidikan Islam di era modern,” ujar Bapak Muhammad Bustomi, M.Pd. di sela-sela kegiatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan guru, dosen, dan seluruh elemen pendidikan Muhammadiyah mampu menjadi pionir dalam mewujudkan kurikulum yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam karakter dan nilai-nilai keislaman.